Kawasan Desain
Yang dimaksud dengan
desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan
tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain bermula
dari gerakan psikologi pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran
B.F. Skinner (1954) tentang teori pembelajaran berprogram (programmed
instructions). Selanjutnya, pada tahun 1969 dari pemikiran Herbert Simon
yang membahas tentang preskriptif tentang desain turut memicu kajian
tentang desain. Pendirian pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan
terprogram, seperti “Learning Resource and Development Center” pada
tahun 1960 semakin memperkuat kajian tentang desain. Dalam kurun waktu
tahun 1960-an dan 1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari Learning
Resource and Development Center tersebut menulis dan berbicara tentang
desain pembelajaran sebagai inti dari Teknologi Pendidikan.
Aplikasi teori sistem
dalam pembelajaran melengkapi dasar psikologi pembelajaran tersebut.
Melalui James Finn dan Leonard Silvern, pendekatan sistem pembelajaran
secara bertahap mulai berkembang menjadi suatu metodologi dan mulai
memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran.
Perhatian terhadap
desain pesan pun berkembang selama akhir 1960-an dan pada awal 1970-an.
Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan
keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang
membuat konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup.
Kawasan Desain paling
tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu : (1)
Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran;
(4) Karakteristik Pembelajar.
Desain Sistem
Pembelajaran; yaitu prosedur yang terorganisasi, meliputi :
langkah-langkah : (a) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan
dipelajari); (b) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara
mempelajarinya); (c) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau
produksi bahan-bahan pelajaran); (d) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan
bahan dan strategi) dan (e) penilaian (proses penentuan ketepatan
pembelajaran).
Desain Sistem
Pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan interaktif yang
menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi sebagai alat
untuk saling mengontrol, semua langkah –langkah tersebut harus tuntas.
Dalam Desain Sistem Pembelajaran, proses sama pentingnya dengan produk,
sebab kepercayaan atas produk berlandaskan pada proses.
Desain Pesan; yaitu
perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi
komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan
prinsip-prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap. Fleming dan Levie
membatasi pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat
memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psikomotor. Desain pesan
berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti : bahan visual, urutan, halaman
dan layar secara terpisah. Desain harus bersifat spesifik, baik tentang
media maupun tugas belajarnya. Hal ini mengandung makna bahwa
prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda, bergantung pada jenis
medianya, apakah bersifat statis, dinamis atau kombinasi keduanya
(misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer). Juga apakah tugas
belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, pengembangan
keterampilan, strategi belajar atau hafalan.
Strategi Pembelajaran;
yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar
atau kegiatan belajar dalam suatu pelajaran. Teori tentang strategi
pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen belajar/mengajar.
Seorang desainer menggunakan teori atau komponen strategi pembelajaran
sebagai prinsip teknologi pembelajaran. Dalam mengaplikasikan suatu
strategi pembelajaran bergantung pada situasi belajar, sifat materi dan
jenis belajar yang dikehendaki.
Karakteristik
Pembelajar, yaitu segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang
mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya. Karaketeristik
pembelajar mencakup keadaan sosio-psiko-fisik pembelajar. Secara
psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik pembelajar
yaitu berkaitan dengan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat
potensial maupun kecakapan nyata — dan kepribadiannya, seperti, sikap,
emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.
Posting Komentar